Minggu, 03 Juni 2012

ASPIKOM JAWA TIMUR


SHOOTING J-Trax JTV Rek


HIMAKOM KUNJUNGAN PT.SAMPOERNA


HIMAKOM KUNJUNGAN JAWA POS


HIMAKOM KUNJUNGAN BANDUNG


FOTOGRAFI


ETIKA TELEPON

A.    Definisi telepon
Telepon berasal dari kata tele dan  phone yang berarti jauh dan suara. Jadi telepon adalah penyampaian informasi dari suatu pihak ke pihak lainnya dari jarak jauh, baik dalam lingkungan sendiri maupun lingkungan kantor. Telepon merupakan alat komunikasi yang paling efektif. Oleh sebab itu, permintaan akan telepon semakin meningkat. Telepon merupakan bagian dari kehidupan manusia sebagai alat penunjang bisnis. Pengguna telepon terdapat pada berbagai lapisan masyarakat baik individu maupun instansi. Kini telepon sudah dimodifikasi menjadi alat komunikasi yang multi guna dan beranekaragam model.
 
B.     Etika menangani telepon
Sekretaris atau Resepsionis dalam pekerjaan sehari – hari adalah menelepon dan menerima telepon, sikap hormat dan ramah dalam menerima atau bertelepon sangat berpengaruh terhadap nilai seseorang. Bersikaplah wajar dan ramah dalam pembicaraan ditelepon. Anda berbicara ditelepon harus tulus dan mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang yang berbicara dengan Anda. Kalau Anda berbicara ditelepon membiasakan diri tersenyum. Janganlah sekali – kali beranggapan bahwa orang yang menelepon tidak melihat Anda. Oleh sebab itu, perlu diusahakan berikanlah kesan yang baik, jangan berbicara dengan tergesa – gesa atau marah. Berhati – hatilah agar nada kesal tidak sampai kentara pada suara Anda. Suara Anda mewakili suara pimpinan dan perusahaan. Sering kali orang yang menelepon menarik kesimpulan tentang pimpinan dan perusahaan Anda berdasarkan relasi yang diperolehnya waktu menelepon. Akibat pelayanan telepon yang kurang menyenangkan bisa menghancurkan seluruh usaha perusahaan. Demikian, sikap yang baik dalam melayani telepon dapat memberikan nama baik kepada kantor.
 
C.    Sikap yang perlu diperhatikan dalam menerima telepon
1.Caring
Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat masalah penelpon atau konsumen
2.Commited
Merasa terikat dengan organisasi, tidak melemparkan permasalahan kepada orang lain
3.Confident
Penuh keyakinan dalam menghadapi masalah. Penerima telepon tidak boleh bersikap merendahkan diri
4.Considerate
Bersahabat, menolong dan mengerti emosi penelpon
5.Controlled
Tidak terbawa emosi pada saat penelepon mengungkapkan kekecewaan (marah). Tetap bersikap untuk selalu membantu dalam mengatasi masalah penelepon
6.Creative
Kemampuan untuk menemukan cara yang efektif dalam bekerja
7.Contaglous
Menebar kegembiraan, antusias pada penelepon
D.    Langkah – langkah pelayanan telepon
1.Menyiapkan alat tulis, kalender meja, letakkan di dekat pesawat telepon agar mudah diperlukan
2.Catatlah nomor – nomor telepon penting yang sering dibutuhkan dan letakkanlah di meja kerja untuk memudahkan bila diperlukan
3.Janganlah berbicara dengan orang ketiga pada waktu menelepon
4.Dalam pembicaraan telepon, kata – kata harus diucapkan dengan jelas, perhatikanlah volume suara Anda, bicaralah dengan lancar dan nada suara tidak boleh datar
5.Jawablah dengan memberikan identitas Anda, segera tanyakan siapa yang mengajak bicara, apabila penelepon tidak menyebutkan identitas, maka jangan dihubungkan dengan pimpinan walaupun dalam keadaan mendesak
6.Apabila pimpinan tidak ada di tempat, dan Anda tidak dapat membantu penelepon mengatasi persoalan jangan memberitahukan pimpinan bisa ditemui
7.Apabila panggilan telepon datang, sedangkan Anda sedang melayani pembicaraan dengan telepon lainnya, katakan bahwa Anda harus menerima telepon lain. Mintalah kepada penelepon pertama agar mau menunggu, jawablah panggilan penelepon kedua, mintalah padanya supaya penelepon mau menunggu sementara Anda menyelesaikan pembicaraan pertama, serta meminta maaf karena harus menunggu.
E.     Langkah dan teknik menelepon
1)   Sebelum Menelepon
Siapkan nomor telepon yang akan dihubungi, jangan mengangkat gagang telepon sebelum penelpon benar – benar yakin nomor telepon yang dituju
Sediakan buku catatan untuk mencatat hasil percakapan atau menulis pokok – pokok pembicaraan
2)   Saat Melakukan telepon
Angkat gagang telepon dengarkan nada pilih
Putar atau tekan nomor telepon yang diinginkan atau dituju
Sesuaikan nomor kode wilayah, apakah local, interlokal
Apabila penelepon mendengar nada pilih atau nada sedang sibuk, penelepon menutup telepon beberapa saat kemudian dapat diulangi kembali nomor yang dituju
Bila hubungan telah tersambung dan pihak yang dituju telah mengangkat gagang telepon, sebelum mengutarakan maksud dan tujuan pastikan bahwa yang dituju benar. Apabila sudah benar sebutkan identitas penelepon
Ucapkanlah dengan jelas dan singkat maksud dan tujuan penelepon
Catat semua jawaban yang diterima
Berikan selalu kesan ramah tamah
F.     Langkah dan teknik menerima telepon
1.      Segeralah angkat jika telepon berdering.
2.      Ucapkanlah salam begitu anda mengangkat telepon.
3.      Jangan gunakan kata “hallo” saat menerima telepon, ucapakan selamat pagi, siang, sore
4.      Bila penelepon menanyakan orang lain, tanyakan nama dan identitas orang yang dicari.
5.      Bila orang yang dituju tidak ada ditempat maka beritahukan dengan sopan dan tawarkan pada penelepon untuk meninggalkan pesan.
6.      Setelah menyelesaikan pembicaraan dengan penelepon sebaiknya mengucapkan salam, dan jangan meletakkan gagang telepon mendahului penelepon, tunggu sampai gagang telepon diletakkan atau telepon ditutup selama dua atau tiga detik oleh penelepon.
G.    Cara Menggunakan Telepon yang Baik
1.      Pegang gagang telepon dengan baik menggunakan tangan kanan, tempelkan telepon dekat telinga dengan benar, sebaiknya mikrophone jangan terlalu dekat dengan mulut.
2.      Usahakan nafas kita saat bicara ditelepon tidak terdengar seperti mendengus.
3.      Ucapkan salam.
4.      Tanyakan identitas penelepon.
5.      Gunakan “Smiling Voice” dan “Pitch Control” selama pembicaraan berlangsung.
6.      Simak baik-baik pesan dan kalimat penelepon.
7.      Apabila anda tidak mengerti, tidak ada salahnya anda mengulangi pertanyaan.
8.      Akhiri pembicaraan dengan salam.
9.      Letakkan gagang telepon dengan benar dan pas pada posisinya.
H.    Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat komunikasi menggunakan    telepon
Ø  Suara terlalu keras.
Ø  Bicara ditelepon sambil makan atau berdecak.
Ø  Berbicara dengan orang lain selagi berbicara ditelepon.
Ø  Berbicara dengan nada kasar atau membentak. 
Ø  Berbicara dengan nada memerintah. 
Ø  Membiarkan penelepon menunggu terlalu lama tanpa penjelasan.

PROPAGANDA


Dalam komunikasi sangat dibutuhkan tehnik propaganda yang tepat untuk mencapai sasaran dan tujuan. Tehnik-tehnik yang digunakan juga beragam, berikut beberapa tehnik propaganda . 
1. Name Calling
Name Calling adalah tehnik propaganda dengan memberikan sebuah idea tau label yang buruk. Salah satu cirri yang melekat yakni propagandisnya menggunakan sebutan-sebutan yang buruk pada lawan yang dituju. Tujuannya adalah agar orang menolak dan menyangsikan ide tertentu tanpa mengoreksinya atau memeriksanya terlebih dahulu. Dengan tehnik ini propagandis bermaksud untuk untuk menjatuhkan atau menurunkan derajat seseorang atau kelompok tertentu.
Misalnya : sebutan kata-kata ‘’jahanam’’, ‘’ biang kerok’’, ‘’provokator’’, PKI’’ dan lain-lain.
Tehnik ini sering digunakan dalam propaganda secara lisan.
Contoh penggunaan tahnik propaganda Name Calling :
Pernyataan Almarhum presiden Abdurrahman Wahid ketika menghadiri acara Forum  Rembuk Nasional 1 Juli 2000, ‘’ Hari ini saya menandatangani persetujuan, beberapa anggota MPR/DPR akan diperiksa karena bukti-bukti sudah cukup. Ada satu orang yang kakap tetapi sampai sekarang belum ketemu bukti-buktinya. Semua ini biang keroknya itu dia. Kalau dia masuk, bereslah semuanya’’. ( Panji, no. 12 th IV, 12 Juli 2000) 
2.Glittering Generalities
Adalah tehnik propaganda dengan mengasosiasikan sesuatu dengan suatu ‘’kata bijak’’ yang digunakan untuk membuat siapa saja menerima dan menyetujui hal itu tanpa memeriksanya terlebih dahulu. Tehnik ini digunakan untuk menonjolkan propagandis dengan mengidentifikasi dirinya dengan apa yang serba luhur dan agung. Tujuannya untuk mempengaruhi persepsi masyarakat agar mereka ikut serta mendukung gagasan dari propagandisnya.
Contohnya : dengan mengatasnamakan ‘’ demi keadilan dan kebenaran, maka demokrasi harus ditegakkan dalam semua bentuknya’’yang pernah sangat marak ketika era reformasi tiba dan banyak diteriakkan oleh mahasiswa, ‘’kami lebih peduli ‘’(indosat 001), Yang penting rasanya bung’’(jarum super) dan lain-lain.
3.Transfer
Adalah propaganda dengan  menggunakan cara memberi identifikasi terhadap suatu ide. Transfer dengan menggunakan pengaruh seseorang atau tokoh yang paling dikagumi dan berwibawa dalam lingkungan tertentu. Tujuannya agar komunikan terpengaruh secara psikologis terhadap apa yang sedang dipropagandakan oleh propagandis.
Contohnya :  PDI dalam berbagai kesempatan terutama ketika mendekati pemilu sering memakai pengaruh Bung Karno yang sangat dikagumi dan berwibawabagi rakyat Indonesia karena beliau sebagai proklamator, intelektual dan orator ulung. 
4. Testimonials
Testimonials adalah tehnik  propaganda yang berisi perkataan manusia yang dihormati atau dibenci bahwa ide atau program atau produk adalah baik atau buruk. Dalam tehnik ini bertujuan untuk membuat nama seseorang terkemuka yang mempunyai otoritas dan prestise social tinggi didalm menyodorkan dan meyakinkan sesuatu hal dengan jalan menyatakan bahwa hal tersebut dudukung olh orang-orang terkemuka.
Contoh : Dalam propaganda iklan mie instan yakni Karomah memakai KH Zainuddin MZ dengan ungkapan ‘’Alkhamdulillah, sekarang sudah ada Karomah’’. Iklan ini seolah-olah menganggap hanya Karomah yang didukung oleh seorang kiai (yang bisa jadi mengklaim yang paling halal). 
5.Plain Folk
Adalah tehnik propaganda dengan cara memberi identifikasi terhadap suatu ide. Tujuannya adalah mengidentikkan yang dipropagandakan milik atau mengabdi kepada komunikan. Tehnik ini bisa memunculkan sifat yang merakyat, menyangkutkan agama dan lain-lain.

Contohnya : PDI yang mengklaim dirinya sebagai partai ‘’wong cilik’’ sehingga seolah hanya partai tersebut yang bisa mewakili kelas tersebut.
Golkar yang mempropagandakan Suharto sebagai milik rakyat serta dikehendaki rakyat meskipun rakyat yang mana, tidak jelas. Namun dengan tehnik ini berkali-kali Suharto menjadi penguasa utama di Indonesia. 
6.Card Stacking
Adalah tehnik propaganda yang meliputi seleksi dan kegunaan fakta atau kepalsuan, ilustrasi atau kebingungan dan masuk akal atau tidak masuk akal suatu pernyataan agar memberikan kemungkinan terburuk atau terbaik untuk suatu gagasan, program, manusia dan barang. Tujuannya menonjolkan hal atau segi baiknya saja sehingga public hanya melihat satu sisi saja.
Contohnya : Program Pak Harto adalah ‘’Bapak Pembangunan’’ yang dicanangkan oleh Ali Moertopo seolah mengklaim hanya dialah pelopor dan penggerak pembangunan di Indonesia dengan menafikan sisi buruknya. 
7.Bandwagon Technique
Adlah tehnik propaganda yang dilakukan dengan menggembar gemborkan sukses yang dicapai oleh seseorang, suatu lembaga atau suatu organisasi.
Contohnya :Perusahaan minuman ringan dengan semboyan ‘’Inilah Generasi Pepsi’’ sehingga member kesan bahwa seluruh kenerasi meminum produk itu. 
8. Reputable Mounthpiece
Adalah tehnik propaganda yang dilakukan dengan mengemukakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Tehnik ini dapat dilakukan dengan menyanjung seorang pemimpin tetapi tidak tulus yakni dengan memerosokkan pemimpin dengan mengemukakan yang baik-baik saja sehingga pemimpin tersebut jadi lupa diri. Tujuannya adalah menggunakan jalan memuji yang pada prinsipnya ingin menjatuhkan.
Contohnya : Bung Karno yang pernah diangkat sebagai waliyul amri dan panglima besar revolusi.

UIB BLITAR AKRIDITASI BAN-PT


PRODI ILMU KOMUNIKASI TERAKRIDITASI