Dalam makan kita mengenal adanya Etika makan atau
Table Manners. Etika ini mungkin lebih sering dikenal orang-orang yang
mempunyai kepentingan dalam hal ini, bisa pengusaha-pengusaha, pejabat, orang
penting, juru masak, dan lain-lain. Table manners secara sederhana adalah
aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan. Etika makan
ini tidak ada salahnya jika kita mengetahuinya, jika tidak dapat bermanfaat
bagi kita, tentu bisa dapat bermanfaat bagi orang lain.
Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang
merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara
resmi atau acara makan bersama di keluarga besar. Meskipun sebenarnya Etika
tersebut telah ada jauh sebelum peradaban Eropa menyebar ke seluruh dunia.
Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja
makan, sebenarnya secara tidak langsung menunjukkan kualitas pergaulan,
intelektualitas dan etika pergaulan seseorang. Etika makan tidak dibentuk
secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak dan
remaja. Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik
maka merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuk
secara instan maka akan menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan
tidak luwes. Bila seseorang diundang di sebuah restoran terkenal atau jamuan
makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian rupa harus
mengikuti aturan etika makan yang baik.
Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda.
Namun, ada beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu:
- Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan.
- Berbicara dengan volume suara yang rendah.
- Tutupi mulut saat batuk atau bersin.
- Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi.
- Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan.
- Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.
- Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang buruk.
- Jangan bersedekap di meja makan.
- Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan.
- Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan.
- Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat anda benar benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
- Jangan menimbulkan suara saat memakan sup.
- Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa anda telah selesai makan.
- Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan.
- Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk anda hanya untuk membersihkan mulut bila kotor.
- Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga.
- Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum.
- Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut, gunakan tusuk gigi.
- Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan.
- Tawarkan ke orang di sebelah anda saat anda akan menuangkan minuman ke gelas anda.
- Sisakan makanan sedikit bila anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan makanan.
- Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan.
- Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki.
- Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan anda kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
- Jangan lupakan satu hal yang umum. Jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali anda meminta bantuan.
Beberapa etika umum yang harus dilakukan
adalah:
- Bila pelayan tidak memberikan anda duduk, Duduk dan tariklah bangku dengan dua tangan.
- Bukalah serbet atau napkin dengan wajar taruh di pangkuan anda.
- Jika sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama. Segera menunjuk menu yang anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan anda mencicipi menu pembuka atau Appetizer.
Di jamuan ala internasional,akan ada 3
hidangan:
Hidangan Pembuka (Appetizer)
Sebelum hidangan pembuka disajikan biasanya
diatas meja disediakan roti sebagai panganan, anda bisa makan roti ini dengan
tangan. Hidangan pembuka biasanya juga terdiri dari dua macam, Hot Appetizer
dan Cold Appetizer.
- Hot Appetizer biasanya Sup. Aduklah sup itu perlahan, jangan dipangku ditangan anda, biarkan tetap diatas meja. Jangan sekali-kali meniup sup. Gunakan sendok sup yang sudah disediakan, biasanya lebih kecil.
- Cold Appetizer bisa berupa salad, ambil garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan, sekali lagi pilihlah alat makan yang disediakan, biasanya lebih kecil dari alat makan hidangan utama. Janagn ragu-ragu mengelap mulut anda bila ada sisa makanan disana. Jangan mengelap dengan satu tangan.
Hidangan Utama (Main Course)
Bila hidangan utama sudah tiba, jangan salah
kalau anda sedang diundang jamuan makan ala internasional, umumnya ada dua cara
menyantap hidangan utama. Hidangan utama sering berupa daging, steik atau sea
food. Bila menggunakan ala Amerika biasanya daging dipotong lebih dahulu baru disantap
menggunakan sendok dengan tangan kanan. Cara Eropa lain lagi, biasanya langsung
dipotong dengan pisau di tangan kanan lalau memakan dengan garpu di tangan
kiri.
Hidangan Penutup (Dessert)
Puas menyantap hidangan utama, saatnya anda
menikmati hidangan penutup. Hidangan penutup umumnya berupa makanan atau
minuman dingin, seperti cocktail, ice cream atau jus. Jangan makan hidangan
penutup langsung setelah anda menghabiskan makanan utama. Berilah waktu untuk
perut anda. Setelah dirasa cukup dan hidangan penutup sudah siap, amkaan anda
bisa menyantapnya. Bila hidangan pentup anda berupa minuman yang ada hiasan
diatasnya. Makanlah hiasannya atau sisihakan terlebih dahulu. Baru minum
isinya.
- Serbet
- Piring utama
- Mangkok sop dan tatakannya
- Piring roti dan mentega dengan pisau roti
- Gelas air
- Anggur putih
- Anggur merah
- Garpu ikan
- Garpu utama
- Garpu salad
- Pisau utama
- Pisau ikan
- Sendok sop
- Sendok makanan pencuci mulut dan garpu kue
Perhatikan bahwa posisi garpu salad (J)
disarankan untuk diletakkan disebelah kiri garpu utama (I). Bagaimanapun juga
untuk jamuan resmi garpu utama digunakan sebelum garpu salad, karena itu
sebaiknya para tamu menunggu hidangan utamanya sebelum mengambil salad.
Apa yang harus dilakukan
Kapan memulai makan:
Tidak sesuai dengan nasehat orang tua, para pakar
etiket malah menganjurkan untuk memulai makan tanpa harus selalu menunggu orang
lain – mulailah makan saat makanan hangat disajikan. Untuk makanan dingin atau
buffets, tunggulah hingga tuan rumah mempersilakan makan, dan tunggu pula hingga
tamu utamanya mulai mengambil makanan.
Makanan yang dapat dipegang dengan
tangan:
- Roti: break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand before buttering.
- Daging: jika potongan dagingnya tebal, makanlah dengan menggunakan pisau dan garpu. Jika garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan tangan.
- Makan dengan tangan: Ikuti pedoman tuan rumah. Jika makanan tersebut disajikan dalam piring, ambil dan letakkan pada piring anda sebelum memakannya.
- Makanan yang biasanya langsung dimakan dengan tangan: jagung pada ikan tongkol, tulang iga, lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka, sayap ayam dan tulang (untuk situasi tidak resmi), sandwiches, beberapa jenis buah tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue kering.
Membuang makanan yang terselip dari
mulut:
- Serpihan buah zaitun: keluarkan dengan hati-hati ke telapak tangan sebelum membuangnya ke piring.
- Tulang ayam: gunakan garpu untuk membuang ke piring.
- Duri ikan: buanglah dengan jari.
- Bagian yang lebih besar: tulang atau makanan yang tidak ingin anda makan keluarkan dengan hati-hati dan tersembunyi ke dalam serbet makan hingga tidak diketahui orang lain.
Tata cara untuk minum :
- MUG (gelas agak besar tanpa kaki) yang digunakan untuk minum kopi, teh atau minuman panas lainnya, biasanya digunakan pada acara tak resmi. Tatakan biasanya disertakan untuk meletakkan sendok kecil, bahkan kadang tidak disediakan sama sekali. Bila disertai tatakan/lepek, biasanya sendok diletakkan dengan posisi menghadap ke bawah atau di sisi piring mentega atau piring makan. Jangan lupa mengeluarkan sendok dari mug pada waktu akan minum.
- Letakkan teh celup yang sudah dicelupkan ke dalam cangkir yang berisi air panas pada piring alas/tatakan cangkir.
- Sebelum mereguk es teh manis, es kopi susu, atau jus, jangan lupa singkirkan sendok pengaduk yang berbentuk panjang. Letakkan di tatakan setelah selesai mengaduk minuman. Bila tak tersedia, jangan lupa memintanya.
- Bila kopi atau teh tumpah, tanyakan apakah bisa mengganti tatakan. Bila tidak memungkinkan, gunakan serbet atau tisu untuk membersihkannya. Hal ini untuk menghidari tumpahan yang lebih banyak atau mengenai baju Anda.
- Jika disuguhi minuman dengan gelas yang biasa digunakan untuk anggur merah, pegang kaki gelas. Untuk anggur putih, pegang badan gelas untuk menjaga kedinginan minuman tersebut. Bila di gelas minuman terdapat hiasan buah seperti stroberi, ceri, dan lainnya tapi Anda tidak ingin memakannya, boleh disingkirkan.
- Sebaiknya jangan meniup minuman yang panas untuk mendinginkannya. Agar cepat dingin, Anda bisa mengaduk minuman secara perlahan atau tunggu sampai panasnya berkurang.
Mengajarkan Etika makan Sejak usia
Anak dan Remaja
Menurut ahli perkembangan anak Elizabeth Donovan
MA, “Mengajarkan etika meja makan pada anak dimulai dari saat mereka bisa
mengambil makanan sendiri. Saat usianya bertambah, penting sekali bagi orangtua
untuk melanjutkan etika makan karena ini membantu anak-anak membangun kemampuan
sosial dan rasa percaya dirinya.”
Berikut beberapa poin penting dalam etika makan
untuk si kecil sesuai perkembangan usia, seperti dibeberkan Sheknows.
Untuk anak baru belajar jalan
Selalu ajarkan mereka untuk mencuci tangan
sebelum makan, katakan “tolong” saat memintanya makan dan “terima kasih” saat
ia bisa menghabiskan makanannya, dan jangan memberikan makanan ke piringnya
dengan cara kasar.
Untuk Anak Pra Sekolah
Saat si kecil tumbuh besar, kemampuan mereka
untuk menaati peraturan akan semakin besar. Aturan untuk anak prasekolah, di
antaranya:
- Saat makan di meja makan, gunakan alat makan, bukan telanjang tangan.
- Makan setelah seluruh anggota keluarga mengambil makanan. Pastikan anak bisa menjaga pendapatnya tentang rasa makanan yang kurang lezat yang disuguhkan tuan rumah.
Untuk Anak Usia Sekolah
Saat anak sudah menduduki bangku taman
kanak-kanak ataupun sekolah dasar, beberapa etika makan yang sebaiknya mereka
patuhi, di antaranya:
- Jangan membawa mainan atau buku ke atas meja makan.
- Duduk manis di bangku.
- Ambil makanan dalam porsi kecil dan kunyah makanan dalam keadaan mulut tertutup.
- Jangan menyeruput makanan atau minuman.
- Buka serbet makan di pangkuan dan gunakan untuk membersihkan mulut usai makan.
- Gunakan pisau (pisau mentega untuk anak lebih muda) dan garpu untuk memotong makanan.
- Letakkan piring di dapur atau bak cuci piring usai makan.
Untuk bisa mematuhi peraturan makan, si kecil
perlu mendapat penjelasan apa itu etika meja makan.
- Mulailah dengan konsep umum tentang etika dan perilaku makan malam keluarga besar.
- Beritahu mereka perilaku mana yang harus dijauhi.
- Ajarkan lewat contoh yang Anda tunjukkan saat makan bersamanya. Dan terakhir, berikan pujian atas kedisiplinannya terhadap etika meja makan yang telah Anda sampaikan.
- Mengajarkan etika meja makan pada anak dimulai dari saat mereka bisa mengambil makanan sendiri.
dalam setiap budaya mempunyai bentuk budaya etikajamuan makan yang berbeda,tergantung dari sistem norma dan nilai masyarakat setempat, dan hal ini sangat penting, maka dari itu harus disosialisasikan secara turun temurun kepada generasi berikutnya untuk mempertahankan bentuk budaya etika itu
BalasHapusfrom: galih abiyoga alamzah.sospol adm negara semester 4.
etika merupakan produk budaya yang bersumber dari sistem norma dan nilai masyarakat,namun kini etika tiap masyarakat sudah banyak yg tidak sesuai dengan adat masyarakat setempat,hal itu salah satunya disebabkan oleh globalisasi melalui produk nya yang bersumber dari ekonomi politik.sehingga etika jamuan makan pun kini sudah mengalami yang namanya erosi kultural,yang berwujud melalui gaya,tata bicara,dan hidanganya pun terkadang sudah tidak sesuai dengan produk budaya sang penjamu makan.
BalasHapusfrom:Dwi sri wulandari(sospol adm.negara smt 4)
etika makan merupakan salah satu etika yang harus dimiliki, dipelajari oleh masyarakat umum. apalagi di zaman modernisasi seperti sekarang ini, banyaknya jenis hidangan membuat para konsumen harus bisa beradaptasi dengan tata cara makan yang baik dan benar.
BalasHapussiti halimatus sa'diyah (sospol/Adm. Negara)