Jumat, 11 Mei 2012

PROPAGANDA

7 TEKNIK PROPAGANDA
Jika anda mendengarkan kata 'propaganda', maka terbersit di kepala kita mengenai sebuah kerja komunikasi. Propaganda sangat berkaitan dengan kampanye, periklanan, pemasaran, sosialisasi dan sebagainya. Sebaiknya kita fokuskan pemahaman kita pada definisi dari Sastropoetro, bahwa Propaganda adalah suatu penyebaran pesan yang terlebih dahulu telah direncanakan secara seksama untuk mengubah sikap, pandangan, pendapat dan tingkah laku dari penerima/komunikan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan oleh komunikator (Santosa Sastropoetro, Propaganda: Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa, Bandung: Alumni, 1991, h. 34). 

Setelah kita sepaham dengan definisi propaganda, maka perlu diketahui 7 Teknik Propaganda yang diajukan oleh Alfred McClung Lee & Alizabeth Briant Lee, sebagai berikut:
  1.  Name Calling, teknik memberikan label buruk pada sesuatu gagasan/orang/lembaga supaya sasaran tidak menyukai atau menolaknya. 
  2. Glittering Generality, teknik menghubungkan sesuatu dengan ‘kata yang baik’ dipakai untuk membuat sasaran menerima dan menyetujui sesuatu tanpa memeriksa bukti-bukti. 
  3. Transfer, teknik membawa otoritas, dukungan, gengsi dari sesuatu yang dihargai dan disanjung kepada sesuatu yang lain agar sesuatu yang lain itu lebih dapat diterima. 
  4. Testimoni (kesaksian), teknik memberi kesempatan pada orang-orang yang mengagumi atau membenci untuk mengatakan bahwa sebuah gagasan atau program atau produk atau seseorang itu baik atau buruk. 
  5. Plain Folks, teknik propaganda yang dipakai pembicara propaganda dalam upaya meyakinkan sasaran bahwa dia dan gagasan-gagasannya adalah bagus karena mereka adalah bagian dari ‘rakyat’. 
  6. Card Staking, meliputi pemilihan dan pemanfaatan fakta atau kebohongan, ilustrasi atau penyimpangan, dan pernyataan-pernyataan logis atau tidak logis untuk memberikan kasus terbaik atau terburuk pada suatu gagasan, program, orang, atau produk. Teknik ini memilih argument atau bukti yang mendukung sebuah posisi dan mengabaikan hal-hal yang mendukung posisi itu. Argument-argumen yang dipilih bisa benar atau salah. 
  7. Bandwagon, teknik ini digunakan dalam rangka meyakinkan kepada sasaran bahwa semua anggota suatu kelompok (di mana sasaran menjadi anggotanya) menerima programnya, dan oleh karena itu sasaran harus mengikuti kelompok dan segera menggabungkan diri pada kelompok.
Penjelesannya seperti pada penelitian (HERMAN A.LILO) mengenai studi kemenangan Partai Demokrat pada Pileg 2009, di Kabupaten Soppeng.
Teknik kampanye dengan Name Calling,  berbeda dengan kampanye hitam (black campaign) yang cenderung menimbulkan rumor atau fitnah.  Name Calling, adalah teknik kampanye anjuran yang sifatnya mengandung ancaman keburukan bagi khalayak. Contohnya kampanye yang ditujukan kepada petani dengan menyebutkan, “gagal panen disebabkan karena penggunaan bibit yang tidak unggul", , atau “jika Anda tidak memeriksakan kesehatan maka bahaya penyakit akan mengancam!”. Kedua pesan tersebut mengandung ancaman bagi komunikan yang dituju kedua pesan tadi, misalnya bagi kehidupan seorang petani.
Teknik kampanye Glittering Generality,  menghubungkan sesuatu dengan ‘kata yang baik’ dipakai untuk membuat sasaran menerima dan menyetujui sesuatu tanpa memeriksa bukti-bukti, misalnya dengan kalimat, “periksakanlah kesehatan Anda di tempat kami dengan gratis”. Ketika mendengarkan informasi tersebut maka komunikan akan langsung percaya terutama jika yang mendapatkan informasi tersebut adalah petani miskin yang telah merasakan mahalnya biaya di rumah sakit.
Teknik kampanye Transfer,  diperlukan dukungan dari tokoh berpengaruh, public figure, lembaga yang memiliki otoritas seperti lembaga pendidikan, militer atau lembaga lain yang memiliki prestise. Misalnya jika pesan hidup sehat disampaikan oleh seorang artis maka atau presiden tentu akan lebih berpengaruh. 
Teknik kampanye Testimoni (kesaksian),  memerlukan proses komunikasi bertahap. Pesan diterima berdasarkan pengalaman yang diperolehnya. Jadi komunikatornya memberikan informasi berdasarkan pengalamannya terhadap sebuah informasi, misalnya seorang tetangga bercerita kepada tetangga yang lainnya mengenai program kegiatan sosial , itu akan lebih berpengaruh jika pesannya disampaikan oleh seorang artis seperti Luna Maya atau Julia Peres, karena tetangga memiliki kedekatan (proximitas) antara komunikator dengan komunikan.
Teknik kampanye Plain Folks, melibatkan diri sebagai "apa yang dikampanyekan" sebagai contoh jika dalam sebuah media luar ruang atau baliho yang memasang foto SBY memegang cangkul kemudian menyertakan pesan “petani Indonesia harus sejahtera”, maka bagi para petani yang mendapatkan informasi tersebut seolah merasakan bahwa SBY juga adalah seorang petani. 
Teknik kampanye Card Staking,  Argumen-argumen yang dipilih bisa benar atau salah, tetapi diiringi dengan data dan fakta, misalnya saja kampanye bibit jagung dengan menampilkan data-data pencapaian panen diberbagai tempat.
Dan terakhir menurut McLung dan Briant, adalah teknik  Bandwagon, meyakinkan orang bahwa orang-roang dalam komunitas komunikan berada sudah memilih "partai tertentu", dan oleh karena itu sasaran harus mengikuti komunitas komunikan  dan segera menggabungkan diri pada pilihan komunitasnya.(muna '10)
 
(disadur dari buku The Fine Art of Prapaganda, Alfred McClung Lee & Alizabeth Briant Lee, 1939)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar